Sejarah Yahudi
Yahudi part 4
![]() |
Buku yang ditulis Theodore Herzl/ source : Wikipedia |
![]() |
Bapak Zionisme Israel/ source : Amazon.com |
Tahun 1860 Lahir seorang Yahudi berkebangsaan Hungaria yang kelak akan dikenal sebagai Bapak Zionis, Theodore Herzl. Yang menulis buku Der Judenstaat pada 1896 yang berarti Negara Yahudi. Sebuah entitas yang mereka damba-dambakan setelah hampir 900 tahun lamanya mereka hidup seperti gelandangan, tanpa kesatuan dan tanpa tanah air, Herzl ingin mengembalikan kembali kejayaan Kerajaan Yehuda.
Dalam bukunya itu dia menulis visinya “Karenanya aku meyakini bahwa generasi cemerlang dari kaum Yahudi akan kembali bersemi, Maccabeans (Yahudi pendiri Kerajaan Hashmonayim) akan kembali bangkit. Mari aku ulangi sekali lagi kalimat pembukaku, kaum Yahudi yang menginginkan negara sendiri, akan memilikinya”.
1897. Diselenggarakanlah Konggres Zionis I di Basel, tidak lanjutnya adalah mengumpulkan uang untuk membeli tanah untuk cikal bakal Negara Yahudi. Tentu saja tanah yang dipilih adalah Tanah Terjanji, yaitu Palestina, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, seperti dulu Kerajaan Yehuda. Sponsor sudah mereka dapatkan, yakni keluarga Yahudi yang menguasai perbankan hampir di seluruh Eropa, keluarga Rothchilds.
![]() |
First Zionist Congress delegates/source Wikipedia |
![]() |
The delegates at the First Zionist Congress, held in Basel, Switzerland (1897) / source Wikipedia |
![]() |
Zionist-Congress in Basel (29-31 August 1897) Official Protocol. Vienna: Verlag des Vereines "Erez Israel", 1898 / source Wikipedia |
![]() |
Mountain Jewish (Yahudi daerah Russia, Kaukasus, Azerbaijan) delegates with Herzl at the First Zionist Congress/ source Wikipedia |
![]() |
The Second Zionist Congress (World Zionist Congress), held in Basel, Switzerland (1898)./ source Wikipedia |
![]() |
Participant card for the first Zionist congress in Basel, Jewish Museum of Switzerland/ source Wikipedia |
![]() |
Basel Street in Tel Aviv (c. 1939) named in honor of the first Congress of 1897/ source Wikipedia |
Datanglah dia ke Istanbul untuk menemui pucuk pimpinan Khilafah Utsmani, yang dianggap empunya tanah Palestina yang mereka incar, mereka sampaikan rencana mereka pada Abdul Hamid II, Khalifah kaum Muslim saat itu, dengan iming-iming akan membantu pembayaran hutang Khilafah Ustmani yang saat itu memang membengkak.
Sultan Abdul Hamid II tak ingin menemui Herzl, mengirim pesan kepadanya:
“Beritahu pada para Yahudi yang tak sopan itu, bahwasanya hutang-hutang Utsmani itu bukan merupakan suatu hal yang hina, Prancis pun memiliki hutang dan tidak mempengaruhi mereka, Yerusalem adalah bagian dari tanah kaum Muslim sejak Khalifah Umar menerima tanah itu, dan aku tidak ingin menanggung malu dan beban sejarah dengan menjual tanah suci itu pada Yahudi, lalu mengkhianati amanah dan kepercayaan ummat. Yahudi simpan saja harta mereka, sebab Utsmani tidak akan bersembunyi di balik istana-istana yang dibuat dari uang musuh-musuh Islam”.
1901. Yahudi kembali. Impian itu tidak main-main, kaum Yahudi mencapai puncak kekuatan finansial sebab mengendalikan perbankan, uang bukan masalah bagi mereka. Ditawarkanlah 150 juta pound di masa itu pada Utsmani, setara dengan minimal 305 trilyun rupiah di masa sekarang. Berikut bonus membangun Universitas Utsmani dan kapal perang.
Maka disampaikan lagi pesan dari Sultan Abdul Hamid II kepada Herzl,
“Nasihati Dr. Herzl, agar jangan sekali-kali lagi meneruskan proyek ini. Aku tak bisa berikan tanah itu, tanah itu bukan milikku, Tanah itu milik ummat, yang telah berjihad dan telah menyiraminya dengan darah mereka, yahudi silakan simpan uang mereka. Jika Khilafah Islam dimusnahkan pada suatu hari, maka mereka boleh mengambil tanah Palestina tanpa membayar. Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku, daripada tanah itu dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islam. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup".
1914. Khilafah Utsmani terjebak mengikuti perang dunia pertama yang berakhir pada kekalahan pihak Jerman dan Khilafah, setelah itu wilayah khilafah dipecah menjadi negara-negara yang lebih kecil dan diserahkan kepengurusannya kepada UK dan Prancis selaku sekutu pemenang perang. Dari sinilah petaka kaum muslimin dimulai.
1916. Pasca Perang Dunia 1, Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian Sykes-Picot membagi wilayah Muslim setelah Khilafah Utsmani (Ottoman) kalah. Mengetahui perkembangan ini, Lord Lionel Walter Rothcilds segera menyurati pemerintah Inggris, berkonsultasi tenatng keinginannya dan gerakan Zionis untuk tinggal di tanah Palestina seperti ajuan Herzl.
Pada tanggal 2 November 1917, pemerintahan Inggris menyetujui pendirian Negara Yahudi di tanah Palestina lewat Deklarasi Balfour. Deklarasi ini sekaligus mengawali pemerintahan militer di tanah Palestina dengan Jendral Allenby yang ditugaskan Inggris untuk melindungi eksodus penjajah Yahudi ke tanah Palestina.
Begini Bunyi Deklarasi
Balfour,
Departemen Luar Negeri 2 November 1917
Lord Rothschild yang terhormat, Saya sangat senang dalam menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Sri Baginda, pernyataan simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan disetujui oleh kabinet.
“Pemerintahan Sri Baginda memandang positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya”.
Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.
Salam, Arthur James Balfour.
![]() |
Balfour Declaration/ source Plateforme Palestine |
Tak lama setelah itu, pada Desember 1922. Liga Bangsa Bangsa (League of Nations) yaitu cikal bakal PBB (United Nations), kemudian memberikan landasan yudisial yang lebih kuat bagi Inggris dengan memberikan mandat pengaturan wilayah Palestina (Mandate For Palestine).
![]() |
United Nations Partition Plan for Palestine 1947/ source Wikipedia |
Setelah itu, eksodus kaum Yahudi pun meningkat pesat, sedikitnya 1,3 juta kaum Yahudi bermigrasi dari seluruh dunia ke tanah Palestina, sejak saat itu, kaum Muslim di Palestina menjadi stateless (tidak memiliki negara dan hak asasi manusia), diusir dan dibunuh tanpa ada pembelaan dari siapapun.
![]() |
Troops searching a Jewish immigrant ship, Haifa, 1948/ source : National Army Museum |
Puncaknya, pada 29 November 1947, PBB mengumumkan persetujuan berdirinya negara Israel yang diamini oleh Amerika Serikat yang baru menjadi pemimpin dunia dengan memenangi Perang Dunia 2, keputusan PBB Itu bahwa wilayah Israel yang meliputi 55% tanah Palestina, yang diikuti dengan deklarasi pendirian negara Israel oleh PM pertama David Ben-Gurion pada, yang segera melakukan pengusiran dan pembunuhan lebih besar lagi kepada kaum muslim di Palestina. Setelah Negara Israel berdiri, negara-negara tetangga Palestina yaitu Mesir, Yordan, Libanon dan Siria mengumumkan perang kepada Israel, perang ini terjadi pada tahun 1948, 1956, 1967 dan 1973. Perang Arab-Israel ini banyak sekali tipudaya di dalamnya dan hanya membuat mitos seolah-olah Israel tidak terkalahkan, dan ini juga bukti pengkhianatan pemimpin-pemimpin muslim (Mesir, Yordan dan Libanon) di wilayah tetangga Palestina.
![]() |
Israel's Declaration of Independence/ source : The Jerussalem Post |
![]() |
David Ben-Gurion at the declaration ceremony, in front of "Tslil" microphones/ source : Wikipedia |
Terlebih setelah perang 6 hari di tahun 1967, wilayah Israel bahkan bertambah menjadi 70%. Dan setelah itu, hingga hari ini, Israel dengan brutal menginvasi wilayah Palestina hingga menguasai lebih dari 90% wilayah Palestina. Silakan di daftar sendiri kekejaman dan kebiadaban yang ditunjukkan oleh Negara Israel dan sekutunya, maka kita akan mengetahui, beginilah ketika kaum yang dimurkai Allah memiliki kekuasaan.
Sekarang kita mengetahui, bahwa Inggris adalah yang pertama kali memberikan jalan kepada Yahudi untuk masuk ke tanah Palestina dan membuat konflik lewat keputusan Liga Bangsa-Bangsa. Setelah Perang Dunia 2, Amerika Serikat melalui Persekutuan Bangsa-Bangsa memberi nyawa kepada Negara Israel. Ibarat keluarga, Negara Israel itu bapaknya Inggris, ibunya Amerika, bidannya PBB.
Dan kita juga jadi mengetahui bahwa solusi bagi konflik Israel-Palestina bukanlah pendirian 2 negara sebagaimana yang diusulkan oleh Amerika dan PBB, yang tiap resolusinya pun selalu dicurangi oleh Israel, yang tiap tahun mereka senantiasa melakukan penjarahan tanah kaum Muslim.
![]() |
Rishi Sunak (kiri) dan Benjamin Netanyahu (kanan) Inggris memberikan dukungan kepada Israel setelah terjadinya penyerangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023/ source : Mirror YouTube Channel |
![]() |
Rishi Sunak (kiri) PM Inggris dan Benjamin Netanyahu (kanan) PM Israel/ source : Times of Israel |
Masalahnya adalah penjajahan, Israel tak punya hak atas sejengkal pun tanah disana. Jangankan Baitul Maqdis, Tel. Aviv saja bukan milik mereka, sebab mereka hanya penjajah yang mengambil tanah kaum Muslim, penjarah yang membunuhi para lelakinya dan mengambil kehormatan para wanitanya.
Kita juga jadi
mengetahui secara jelas, ini bukan tentang perang saudara, atau hanya terbatas
urusan politik, tapi ini adalah tentang agama.
Comments
Post a Comment