Posts

Benarkah Hukum Islam terlalu Abstrak ?

Image
  yawn Obama  Dalam kajian hukum Islam, kita harus mengetahui sumber hukumnya terlebih dahulu, yakni Al-Qur’an dan Hadits, begitu pun beberapa turunannya seperti Ijma dan Qiyas. Karena sumber hukumnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an, maka dalam hal ini muncul istilah khas kebahasaan, yakni qath’i (defined) dan zhanni (undefined). Qath’i berarti sesuatu yang jelas dan pasti, seperti perintah merajam pezina dan potong tangan bagi pencuri. Jika kita menengok pada ayat, tentu perintahnya jelas sekali, tanpa memerlukan tafsiran lain untuk membantu. Sementara yang zhanni berarti samar atau masih abstrak, artinya perintah ini masih membutuhkan keterangan yang lebih lanjut, seperti perintah mendera pemabuk dalam Al-Qur’an, tidak dijelaskan bagaimana cara mendera pemabuk, dengan apa, dan berapa banyak deraan yang harus diterima pemabuk, tentu hal ini akan membutuhkan catatan kaki dan keterangan lebih lanjut, dan keterangan itu harus berasal dari Hadits, tidak boleh selainnya. Perlu diing...

Pemerintahan Otoriter itu Bernama Islam, Benarkah ?

Image
  gambar hanya pemanis saja wkwkw ...... Saat ekonomi global mulai lesu akibat kapitalisme akutnya, sayup terdengar dari kejauhan beberapa orang yang mengagungkan ekonomi Islam. Memberikan gambaran paling sejahtera dari seluruh sistem peradaban manusia di muka bumi (yang pernah terealisasi), sistem Islam digadang akan menguasai dunia kembali, mengalahkan kapitalisme yang sudah tidak dikasihani lagi oleh setengah penduduk bumi, dan ia akan bersaing dengan sistem ekonomi sosialis ala Cina yang mulai tenar lagi. Kalimat itu didapat dari celetukan buku-buku Inggris yang pernah dibaca penulis, Clash of Civilization s menempati pikiran ini tentang prediksinya yang tajam bahwa penduduk bumi tidak lagi dibedakan karena ideologi, ekonomi, dan politik, tetapi akan dibedakan melalui kultur dan agama, ada kultur Hindu dengan diaspora Indianya yang ada dimana-mana, ada Islam dan banyak lagi. Bahkan dalam celetukan buku Inggris itu, penulis menangkap pesan tersembunyi dari Huntington agar berh...

Pemerintahan Otoriter itu Bernama Islam, Benarkah ? 2nd Edition

Image
Der Medicus "The Physician" Menyambung lagi mengenai perpecahan. Sejatinya, perpecahan dan ribut-ribut antar kelompok adalah ujian untuk segala manusia. Terlebih bagi Islam, saat ia menaklukan banyak wilayah berikut dengan manusia-manusia dan pemikiran khasnya yg berbeda tiap agama, etnis, suku, dan budaya, lalu berikut pula kekayaaan dan sumber daya alamnya yg khas, di sanalah tantangan perpecahan mulai menanti. Pun, cakupan kekuasaan di Sistem Islam itu luas, menaungi banyak etnis dan agama, menaungi banyak pemikiran, hampir sepertiga dunia, jadi wajar jikalau seringnya pemberontakan ditanggapi Khalifah dengan militer. Meski yang paling bagus adalah jalur diplomasi, yang pernah dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz, tetapi dalam konteks strategi dan stabilitas negara, menggunakan militer juga bukan hal yang salah, terlebih buku panduan militer Pemerintahan Islam bersumber dari fiqh yang membuat aktivitas perang pasukan Muslim tidak sebarbar pasukan Israel. Hal ini juga yang me...

Sekapur Sirih untuk Tulisan “Membongkar Tabu dalam Islam Otoritarianisme dan Ketertinggalan” oleh Krisna Wahyu Yanuar part III (akhir)

Image
Kemunduran Islam Bisa Berawal dari Meninggalkan Agama dan Mengamalkan Sebagian  Menarik membahas mengenai kemunduran Islam. Karena menurut penulis, apa yang menyebabkan Islam mundur adalah hal yang sama dengan apa yang membuat Barat bangkit. Barat bangkit karena orang-orang telah bersepakat meninggalkan agama, dan Islam juga mundur gara-gara umat muslim perlahan mulai meninggalkan agama. Jika dikatakan penyebab kemunduran Islam adalah karena kurangnya kontribusi dalam IPTEK, argumen ini bisa dipatahkan dengan munculnya Professor Ying, seorang muslimah yang menemukan tes cepat Corona. Penemu 4G, Dr. Eng. Khoirul Anwar, dan masih banyak lagi ilmuwan muslim yang berkontribusi dalam IPTEK. Umat muslim hari ini masih punya ulama-ulama hebat sama seperti dulu, Al-Qur’an dan Hadits pun yang dimiliki hari ini masih sama seperti era Abassiyah, kita sholat dan zakat pun sama dengan yang Rasulullah lakukan. Namun, sungguh, perbedaan kita hari ini dengan zaman keemasan Islam hanya terdapat p...

Sekapur Sirih untuk Tulisan “Membongkar Tabu dalam Islam Otoritarianisme dan Ketertinggalan” oleh Krisna Wahyu Yanuar part II

Image
  ambil dari Reddit Jika diberitakan bahwa sistem pemerintahan Islam menghasilkan pertumpahan darah dan perang saudara, tentu hal ini benar adanya. Hanya saja, apakah pertumpahan darah dan perang saudara tidak juga terjadi hari ini ?. Faktanya, perang abad modern jauh lebih kejam, ditengah ironi alat dan penemuan yang semakin canggih menjadikan kehidupan semakin damai, perang masih tetap tak terelakkan. Jika mau objektif dalam melihat fakta, cukup googling saja, perang yang banyak menewaskan korban jiwa justru perang dunia kedua, dan itu terjadi di dunia modern yang sekuler. Harap ingat hal ini baik-baik, pertumpahan darah itu ulah manusia, bukan karena agama, sebab agama manapun tidak pernah mengajarkan kekerasan. Jika masih ada yang berpikir bahwa dunia tanpa agama menjadi aman sentosa, ini adalah keliru, karena yang bermasalah bukan agamanya tapi manusianya. Selama masih ada manusia, di sana akan ada perang, dan ini sudah terbukti, ketika dunia hari ini memilih sekuler, nyatanya...

Sekapur Sirih untuk Tulisan “Membongkar Tabu dalam Islam Otoritarianisme dan Ketertinggalan” oleh Krisna Wahyu Yanuar

Image
He said, "it's okay to disagree with something because disagreement doesn't have to be divisive" Tulisan ini akan sedikit mengulas pendapat bandingan untuk artikel dengan judul, “Membongkar Tabu dalam Islam Otoritarianisme dan Ketertinggalan” yang diterbitkan oleh www.buletinaufklarung.com. Tentunya hal semacam ini merupakan iklim yang sehat dalam dunia intelektual, jadi tidak ada maksud lain yang diharapkan oleh penulis selain sama-sama belajar dan menggali sudut pandang. Bila ingin membahas Islam sebagai ideologi politik dan sistem pemerintahan, perlulah berangkat dari tolak ukur dan acuan yang tepat. Acuan tepat yang dimaksud adalah melihat Islam sebagai ideologi politik dan sistem pemerintahan dalam penerapannya di era Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin. Sebab hal-hal tersebutlah yang diwasiatkan selalu oleh Rasul kita tercinta, agar senantiasa mengikuti sunnah beliau dan para sahabat sebagai sebuah ketetapan hukum, baik yang sifatnya literal maupun kont...

Contoh Esai Lomba

  Perempuan Korban Tindak Aniaya, Kategorisasi Femisida Solusinya? 18 Oktober 2023 5 min read Penulis: Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si. Gregorius Ronald Tannur (31) dengan keji menganiaya kekasihnya, Dini Sera Afrianti (28), hingga menyebabkan korban kehilangan nyawa. Penganiayaan terjadi di tempat karaoke Blackhole KTV Surabaya pada Rabu (4-10-2023) malam. Diketahui, Ronald merupakan anak dari salah satu anggota fraksi partai di DPR RI. Atas kejahatannya itu, Ronald dijerat dengan pasal berlapis berdasarkan fakta kejadian dan alat bukti. Pasal yang dikenakan terhadap tersangka ialah Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 359 KUHP dan terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun. ( Tirto , 11-10-2023). Bukan yang Pertama Kasus penganiayaan sadis berujung pembunuhan terhadap perempuan oleh pasangan intim (kekasih/suami) sebagaimana kasus Ronald, bukanlah yang pertama terjadi. Belakangan ini bahkan banyak berita perihal kasus serupa. Sebut saja aksi nekat MR (43) pada awal Januari 2023 yang membak...